Sebagai organisasi yang
menjadi ujung tombak Nahdlatul ulama’ untuk melahirkan pilar aktivis yang berkualitas
guna menunjang keberlangsungan organisasi dimasa yang mendatang, IPNU IPPNU
bertanggung jawab atas konsentrasinya pada ranah pengkaderan. Sifatnya yang
kekaderan maka tantangan dalam perekrutan anggota, pendampingan, peningkatan
sumber daya, hingga pendistribusian kader sudah sangat menyibukan aktifitas.
Namun hal ini belum sepenuhnya diketahui, pahami, bahkan diimplementasi oleh
pengurus diberbagai tingkatan. Urgensitas pengkaderan masih dipandang sebelah
mata, hal ini didasari karena belum dipahaminya konsep kaderisasi secara utuh,
yang mengakibatkan kepincangan dalam berbicara kaderisasi, terlebih dalam
pelaksanaan.
Seringkali kita mendengar
kalimat “kaderisasi jantung organisasi”, lantas apa yang pertama kali terlintas
dibenak rekan-rekanita?. Ada apa dengan kalimat tersebut, begitu sakral kah
kaderisasi?, hingga dianalogikan sebagai jantung. Didalam anatomi tubuh
manusia, jantung menjadi peran sentral untuk memompa darah keseluruh tubuh
manusia, sehingga ketika jantung berhenti maka manusia tersebut akan mati.
Sedangkan dalam organisasi, hemat penulis, kaderisasi menjadi peran sentral
guna melahirkan kader-kader yang mumpuni dan yang nantinya akan didistribusikan
keseluruh aspek didalam organisasi, mengelola organisasi, mewarisi estafet
perjuangan, dan mengembangkan organisasi agar dapat menjawab problem sosial, dan
pada ruang lingkup yang lebih luas harapannya seluruh potensi kader akan mampu
mewarnai diaspora organisasi diranah publik.
Kita ketahui, banyak
organisasi kecil hingga besar mengalami kemunduran, bahkan mati ditelan zaman,
dalam hal ini salah satu faktornya adalah terkendalanya mesin-mesin kaderisasi.
Sehingga dalam berakibat pada mandeknya proses pengkaderan, hal ini
mengakibatkan organisasi tersebut mengalami ”lost genenrations”, dan
kesenjangan ini bilamana terus berlanjut mengakibatkan kemandekan organisasi,
bahkan mati.
Begitu penting peranan
seorang pengkader dan proses kaderisasi, karena hal tersebut menjadi pilar
penyangga keberlangsungan organisasi. Maka perlu kita sadari bersama bahwasanya
kaderisasi itu sangatlah penting, tidak hanya bicara jumlah, melainkan juga
bicara tentang kualitas yang terejawantah pada masing-masing pribadi kader.
Pada dasarnya pola pendidikan yang disusun dalam sistem kaderisasi tidaklah
berorientasi praktis, namun untuk memajukan organisasi baik hari ini, dan masa
yang akan datang. Kiranya ini menjadi pemantik bagi kita semua, agar memahami
pentingnya kaderisasi dan menerapkan sistem kaderisasi secara utuh.
ASANKA.
0 Komentar