PC PMII dan PC IPNU Ponorogo menyelenggarakan “Dialog Interaktif” bahaya radikalisme dan terorisme dengan mengusung tema “Pemuda Indonesia Di Tengah Tantangan Radikalisme dan Terorisme” bertempat di aula kampus INSURI Ponorogo. Acara ini di isi oleh komandan kodim 0802 Ponorogo yang diwakili oleh kolonel infanteri  M Yusuf, kapolres Ponorogo yang diwakili oleh wakapolres Suharsono dan dari dinas pendidikan yang hadiri oleh Purwo. 
Acara ini dihadiri oleh perwakilan pelajar se-Ponorogo meliputi perwakilan OSIS, ROHIS, kader PMII Ponorogo serta rekan-rekanita IPNU IPPNU Ponorogo, lebih dari 100 pelajar yang hadir dalam acara tersebut. Ini menunjukkan bahwa minat para pelajar dalam memahami radikalisme dan terorisme di Ponorogo cukup kuat.
Ketua pelaksana sahabat Ichwan menjelaskan acara ini memang ditujukan kepada kalangan pelajar Ponorogo karena ada indikasi bahwa paham radikalisme telah menyasar para pelajar, sehingga perlu adanya tindakan secara masif kepada pelajar, guna menangkal paham radikalisme sejak dini. Acara ini membahas tentang bagaimana sikap pelajar mengambil sikap di tengah isu bahaya radikalisme dan terorisme.  
wakapolres Suharsono dalam materinya menjelaskan tentang pengertian dan dasar- dasar terbentuknya paham radikalisme dan terorisme, perlunya kewaspadaan dalam setiap pelajar agar terbentengi dari paham radikalisme dan terorisme, serta upaya memberikan laporan kepada aparat keamanan apabila menemui gerak gerik sesorang yang anti hidup bersosial dan selalu berpakain aneh dalam masyarakat. 
kolonel infanteri  M Yusuf membakar semangat para pelajar dengan yel NKRI “Harga Mati” PANCASILA “Jaya” setelah itu menyampaikan bahwa cinta tanah air harus tumbuh kuat pada diri setiap anak bangsa, anak bangsa yang cinta tanah air harus rajin belajar dan berprestasi agar dapat menjadi generasi penerus estafet perjuangan para pendahulu. 
Senada dengan kolonel infanteri M Yusuf dari dinas pendidikan Purwo menyampaikan, sebagai pelajar haruslah belajar dengan tuntas dalam memahami setiap pelajaran, tidak memahami pelajaran hanya melalui internet melainkan harus dengan pendampingan guru sekolah, melakukan kegiatan positif dan bergaul dengan anak-anak yang baik. Menghindari kegiatan-kegiatan yang menyimpang dengan norma dan nilai-nilai sosial. 
Ketua Umum Cabang PMII Ponorogo sahabat Erwan menyampaikan kegiatan ini harus ada RTL (rencana tindak lanjut) agar benar-benar terkontrol tidak Adanya kegiatan paham radikalisme yang masuk di kalangan pelajar, khususnya di Ponorogo. 

Zidni Kamis, 26 juli 2018

Komentar