PELAJAR, PEMILIH CERDAS UNTUK PEMILU BERINTEGRITAS


Rutin. Dan menjadi rutinitas. Pemilu. Namun, seyogyanya kita tidak menjadikannya sebagai rutinitas untuk menggugurkan kewajiban saja. Pemilu yang diidentikkan untuk negara Demokrasi seperti Indonesia ini adalah proses memiliki orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beranekaragam. Mulai dari tingkat desa hingga nasional. Kepala Desa hingga Presiden. Juga wakil rakyat, DPR.

Pemilu secara umum telah kita ketahui sebagai kegiatan usaha untuk memberikan pengaruh kepada masyarakat secara persuasif dengan berbagai kegiatan retorika, lobi, komunikasi massa, dan berbagai kegiatan lainnya yang dirangkai dalam istilah kampanye. Menawarkan janji. Menawarkan program. Begitu.

Esok, 27 Juni 2018. Akan dilaksanakan perhelatan Akbar Pilkada serentak lebih dari 170 daerah. Yang pada tahap sebelumnya telah diselenggarakan juga di berbagai daerah. Hal ini, mengetuk kita untuk sadar pentingnya ikut serta dalam mensukseskan pilkada serentak ini. Mengingat ini merupakan hajat hidup orang banyak untuk menyelesaikan segala problematika bangsa yang ada. Ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, dan seterusnya. 

Kemudian, dalam posisinya sebagai Organisasi pelajar, bagaimana peran IPNU dan IPPNU?. Pastinya ada. Pertama, basis massa anggota yang kebanyakan pelajar adalah mayoritas menjadi pemilih pemula. Kedua, IPNU dan IPPNU berkepentingan untuk mendorong pemimpin yang Eling (ingat). Jadi, IPNU dan IPPNU tidak harus menafikan Politik. Ketiga, IPNU dan IPPNU harus mengupayakan terciptanya kesadaran dalam membangun bangsa yang lebih baik dalam proses pemilu (apapun).

Hal ini didasarkan bahwa perjuangan IPNU dan IPPNU dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan adalah dengan melakukan pembangunan nasional. Dengan begitu akan tercipta keadilan, kemaslahatan, kesejahteraan, dan kecerdasan bangsa. Ini semua kewajiban setiap warga negara baik perorangan maupun bersama. Mari menjadi pemilih pemula yang cerdas.

Dalam proses pilkada serentak 2018 ini mari bersama para pelajar yang memiliki hak pilih agar menggunakan hak pilihnya secara bijaksana. Partisipasi pelajar - pemilih pemula - akan sangat mempengaruhi jalannya pilkada. Dikarenakan tidak sedikit jumlah para pemilih pemula di Indonesia. Bersama menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat. Ikut mengawasi jalannya agar tercipta pemilu yang berintegritas. (Pendik/Komplit)

Komentar