Tahukahkamu? Mengenang Sang Maestro of Campur Sari : 3 fakta menarik Didi Kempot



MCPNU PONOROGO-
       Tidak terasa sudah 3 hari Indonesia bahkan dunia ditinggalkan seorang seniman besar, seorang penyanyi dan pencipta lagu bergenre campur sari. Pria pemilik nama Didik Prasetyo kelahiran Surakarta 31 Desember 1966 ini menghembuskan nafas terakhirnya 3 hari yang lalu di RS Kasih Ibu Surakarta tepatnya pada hari Selasa 5 Mei 2020 (53 tahun). Beliau meninggal ketika sedang berada di titik puncak karirnya sebagai seorang seniman. Seniman satu ini memiliki banyak julukan yang melekat padadirinya, mulai dari Didi Kempot, Pak dhe Didi, Lord Didi sampai GodFather of Broken Heart dimana sebagian dari nama-nama tersebut berasal dari para penggemarnya (Sad Boys dan Sad Girls). 
       Banyak yang terkejut dengan kematian seniman satu ini karena sebelumnya tidak terdapat tanda-tanda yang menunjukkan beliau sedang mengalami sebuah sakit yang berarti. Berikut akan disajikan 3 fakta menarik tentang DidiKempot.
1.     Terlahir di keluarga seniman. 
       Darah seorang seniman telah mengalir ditubuh Didi Kempot sejak lahir. Beliau merupakan putra dari seorang seniman tradisional terkenal bernama Ranto Edi Gudel dan juga termasuk sebagai adik kandung seniman senior dari group lawak Sri Mulat Mamiek Prakoso. Jadi tidak heran jika Didi Kempot berhasil menciptakan banyak sekali karya berupa lagu-lagu tradisional khususnya campur sari. Wikipedia, tercatat beliau berhasil menciptakan 700 judul lagu selama hidupnya. Dari karya-karya tersebut, beliau berhasil memenangkan berbagai penghargaan dari Anugerah Musik Indonesia yang jumlahnya mencapai belasan. Selain untuk para penggemarnya, Didi Kempot juga mempersembahkan karyanya untuk kegiatan social dan dakwah. Salah satu ormas yang pernah menikmati sentuhan tangan dingin seorang Didi Kempot adalah NU. Beliau menciptakan lagu untuk NU dengan judul “Islam Nusantara”.

2.       Sempat menjadi pengamen.  
       Sebelum menjadi penyanyi terkenal ternyata Didi Kempot pernah menjalani kerasnya kehidupan sebagai seorang pengamen sekitar tahun 1980-an. Sebelum akhirnya mengadu nasib di Jakarta pada tahun 1987-1989. Konon nama Kempot merupakan sebuah singkatan dari kalimat Komunitas Pengamen Trotoar, dimana profesi tersebut pernah beliau alami pada awal kariernya sebagai seorang penyanyi.

3.       Banyak menggunakan nama sebuah daerah untuk dijadikan judul lagunya. 
    Entah apa alas an kenapa beliau sering mencantumkan nama sebuah daerah pada karyanya, mungkin untuk memperkenalkan daerah-daerah yang ada di Indonesia pada dunia melaui sebiuah karya seni. Contoh lagu-lagu yang mencantumkan nama sebuah daerah : Stasion Balapan, Terminal Tirtonadi , Tanjung Mas NInggal Janji, Parangtritis dan masih banyak lagi.

       Terlepas dari fakta-fakta diatas, pada intinya Indonesia sedang kehilangan sosok yang sangat berkarakter ini. Semoga diterima amal sholehnya dan diampuni dosa-dosanya. Salah satu pelajaran yang dapat dipetik dari seorang Didi Kempot adalah mampu mengenalkan dan mengangkat kesenian Tradisional Indonesia di mata dunia dan mampu bersaing dengan seni-seni yang berasal dari luar negeri. Terima kasih Pak Dhe atas semua jerih payah mu, semoga kau tenang disana.
      Salam Ambyar.


      Sumber : Wikipedia
      Penulis :Iput
      Editor :Triono

Komentar