Drs. Fathul Aziz: Kader NU harus Giat Menebar Konten Dakwah Islam Yang Ramah.

 


Pandemi Covid -19 merupakan cobaan Allah SWT bagi kehidupan umat manusia, tak pandang bulu saudara seiman, bangsa, negara, bahkan seluruh dunia merasakan. kegiatan kita disemua sektor  terbatasi, mulai sektor ekonomi, pemerintahan, sekolah, pun juga Pondok pesantren.

Selama ini jam'iyyah kita dari mulai ranting sampai pusat ramai mengadakan pengajian, ngaji bersama, mengamalkan amaliyah kita secara berjamaah, tapi kali ini kita cenderung terbatas aksesnya.

Hal ini menjadikan kita untuk berfikir dan bertindak kreatif agar Organisasi tetap terjaga eksistensinya dan berlomba-lomba memanfaatkan media sebagai syiar dakwah islam karena Media sosial hari ini rekomendasi paling efektif sebagai penyambung silaturhami, bahkan juga untuk mentransfer ilmu pengetahuan disekolah.

Di era distrubsi ini segala informasi bisa dengan cepat tersebar luas, tanpa filterisasi semua informasi bisa diakses dengan mudah, hal ini ada dampak positif tapi juga berdampak negatif, bicara dampak positif kita dapat memperoleh informasi dengan cepat, menambah wawasan dengan mudah, tapi dilain sisi tanpa filterisasi ini maka bisa saja informasi yang bohong bisa saja dibuat seolah olah benar dan ini kalau dikonsumsi khalayak akan tertanam, kader NU harus siap dan wapada karena kita memasuki era Post Truth.

Maka dari itu, sebagai jami’yyah islam terbesar di Indonesia, dengan segala potensi yang ada, kader NU harus giat dalam mensyiarkan islam yang ramah, bila perlu penuhi semua beranda media kita, dan media lokal Ponorogo, agar tidak diisi oleh saudara kita sebelah.”Tegas kyai Fathul Aziz”

Pungkasnya, beliau juga merekomendasikan agar kita terus berkarya, jangan sampai berhenti, terus menjaga aktifitas organisasi kita, artinya terus bergerak, walaupun ditengah pandemi, maka titik tekannya adalah yang bisa bertahan adalah yang bisa menyesuaikan diri ditengah dinamisnya sosial budaya.


Komentar