Pelajar NU di Ujung Timur Ponorogo Lestarikan Tradisi NU melalui "Tahsin Tahlil"

Jamaah putri tahsin dan tahlil (MCPNU/J.pg)


MCPNU Ponorogo, Ngebel

Sebagai Islam Ahlussunnah wal Jamaah banyak kita jumpai ibadah-ibadah yang menjadi tradisi di kalangan jamaah khususnya warga Nahdliyin. Dan tentunya sudah menjadi keharusan menjaga dan melestarikan tradisi amaliyah bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Seperti yang dilakukan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatu Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama (IPPNU) di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo yang melestarikan tahlil dengan memperhatikan setiap bacaannya dengan tepat (19/3). Acara ini dikemas dengan sebutan "Tahsin Tahlil". 

Secara geografis Kecamatan Ngebel berada di ujung Timur dari kota Ponorogo,  daerah pegunungan yang dikenal dengan pesona wisata "Telaga Ngebel" ini, jika dilihat dari segi pendidikan baik dari aset dan sumber daya manusia dalam keagamaan masih minim. Hal itu dapat dilihat dari belum adanya pesantren dan lembaga pendidikan agama lainnya. Oleh karena Ketua IPPNU PAC Ngebel, Yuliana Puspitasari berinisiatif melestarikan tahlil di kalangan pelajar.

"Ini bukan merupakan kegiatan sepele. Pasalnya banyak pelajar yang hafal bacaan tahlil namun cara membacanya belum tepat dan belum sesuai kaidah tajwid", katanya. 

Kegiatan ini sudah berjalan selama satu bulan yang diadakan setiap hari Jumat bagi IPPNU,  sedangkan IPNU dilaksanakan pada hari Sabtu. Banyak antusias dari anggota untuk belajar membenahi bacaannya. Metode yang digunakan dalam tahsin ini adalah metode baca simak yaitu pemateri membacakan tahlil kemudian para anggota mengikutinya dan sebagai penguatan setiap anak membaca satu persatu. 

"Manfaat yang sudah saya rasakan dari kegiatan tahsin tahlil ini ialah lebih lancar saat membaca tahlil, lalu bisa membenahi bagian tajwid yang sebelumnya kurang tepat, dan lebih memiliki keberanian jika ditunjuk sebagai imam tahlil", ungkap Alvinanda chorina, salah satu anggota tahsin tahlil.

Ketua Fayatat Kecamatan Ngebel juga mengapresiasi kegiatan ini. "Para pelajar sebaiknya selalu bersemangat dalam belajar dan menjaga tradisi amaliyah NU", ungkap Siti Rufiah selaku ketua Fatayat Kecamatan Ngebel. Selain tahsin Tahlil, diakhir acara kegiatan ini juga terdapat kajian dan diskusi untuk saat kitab yang digunakan ialah "Risalatul Machid". 

"Selain untuk memperbaiki bacaan tahlil,  kegiatan ini juga untuk menyiapkan para pelajar yang siap terjun dimasyarakat" pungkasnya. 

Penulis : Khusnul

Editor : Ihsan




Komentar