Bukan Cerita Kaos Kaki Tikus Biasa (_# Part 1)

Foto: gambar sepatu (MCPNU/Arisel)


 Hari ini, pagi tadi. Saat akan pergi. Ku kenakan kaos kaki tikus ku. -biasa orang memanggilnya karena terlalu pendek, hanya sebatas mata kaki saja panjangnya-. Saat memakainya ku bayangkan, ada seseorang yang duduk disampingku dan mengenakan juga kaos kaki yang lebih panjang. lalu dia berkata, " Opo seng arep di tutupi, wong kur sak upret" dengan nada sedikit mengejek. Ku jawab "mripat sikil lah" sambil meneruskan ejek-an nya.

Setelah tiba ditempat tujuan. Ya pagi ini, aku akan pergi ke rumah sakit di kotaku. Dengan kecanggilan zaman serta pemikiran, aku hanya perlu absen kehadiran dengan menempelkan kartu pada alat khusus di samping pintu masuk. Nomer antrian dan klinik yang akan aku tuju sudah terdeteksi pada layar monitor.

Setelah terpanggil aku masuk ke dalam klinik, dan mendapatkan resep obat. obat untuk ayahku yang rutin sepuluh hari ku ambilkan. Lalu saat yang membosankan tiba, menunggu obat di  apotik. Lama sekali. Aku menunggu sambil duduk di pintu masuk. Karena kebetulan tempat duduk di depan apotek penuh. Yang terletak di samping pintu masuk, depannya.

Redaksi : Arisel

Editor : Ihsan



Komentar