Ponorogo, MCPNU
Ponorogo
Reno Surya Permana, Sekretaris Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Desa Cekok sekaligus anggota Departemen Jaringan Pesantren dan Sekolah (JPS) Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Babadan berhasil menjuarai lomba Worldskills Asean 2025 di cabang perlombaan mechatronics. Kompetisi ini dilaksanakan pada Senin hingga Sabtu (25-30/08/2025).
Mechatronics merupakan salah satu dari 32 bidang keahlian utama yang dipertandingkan dalam kompetisi Worldskills ASEAN ke-14 di Manila, Filipina tahun ini. Selain itu, bidang ini termasuk ke dalam kategori Manufacturing and Engineering Technology.
Pada kesempatan ini, Reno mengungkapkan teknis perlombaan yang diikutinya terinspirasi dari industri dengan peralatan yang semakin canggih seiring perkembangan zaman dan teknologi.
"Dalam lomba mechatronics, seperti di WorldSkills peserta berfokus pada sistem otomasi skala industri mini. Jadi, alat dan komponennya pun memodifikasi atau mencontoh yang selama ini dipakai di pabrik modern," katanya.
Reno yang saat ini berkuliah di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) itu menjelaskan, inovasi canggih yang diajukan saat perlombaan terkait otomatisasi di bidang industri. Alat tersebut berperan untuk menyortir barang, pembuatannya melibatkan beberapa komponen dan sistem. Dengan adanya alat yang mampu memilah barang menurut warna dan berat satuannya itu, maka proses produksi menjadi lebih efisien.
“Saya dan tim membuat program pada Programmable Logic Controller (PLC) dan sistem kontrol lainnya agar mesin berjalan otomatis. Kemudian mengintegrasikan Human-Machine Interface (HMI) untuk pengoperasian sistem. Selain itu, merakit workstation produksi otomatis dari modul yang disediakan, contohnya pneumatik, elektrik, sensor, aktuator, PLC, dan lain sebagainya. Lalu menghubungkan komponen listrik, mekanik, dan kontrol sesuai standar industri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kompetisi ini telah melalui perjuangan panjang di tingkat Nasional dan hanya peringkat pertama yang menjadi wakil negara, tetapi takdir masih berpihak kepadanya. Ia menyampaikan rasa syukur atas kesempatan berharga yang dapat dilaluinya.
“Sebelum melaju ke tingkat ASEAN, tim ini harus mengikuti seleksi terlebih dahulu di tingkat nasional yang bertempat di Tangerang. Selanjutnya dipilih sepuluh besar dan diseleksi lagi menjadi 2 besar. Tim kami berhasil mendapatkan nomor 2, tepatnya setelah tim dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Namun tim dari ITS justru mengundurkan diri sehingga Alhamdulillah tim kami bisa mewakili Indonesia,” jelasnya.
Ketua PC IPNU Ponorogo Masduqi Mahfudz, menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang telah diraih tersebut. Menurutnya prestasi itu akan menjadi tanda yang terus melekat dalam diri serta membawa harum tanah kelahirannya, Ponorogo.
“Saya sebagai PC IPNU Ponorogo merasa sangat bangga atas prestasi yang telah diraih oleh sahabat Reno yang berhasil meraih medali perunggu pada ajang WorldSkill ASEAN 2025 di Manila, Filipina. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan pribadi dan keluarga, tetapi juga menjadi inspirasi besar bagi pelajar Indonesia, khususnya kader IPNU di Ponorogo,” terangnya.
Masduqi juga menyampaikan bahwa prestasi ini ada karena dukungan dari pribadi reno serta teman-temannya dan orang terdekat. Ia juga mendorong pelajar di Ponorogo khususnya untuk terus berkarya.
“Capaian ini
membuktikan bahwa kerja keras, doa orang tua, serta semangat belajar yang tak
pernah padam mampu mengantarkan kita menembus panggung Internasional. Semoga
prestasi Reno menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berjuang,
berinovasi, dan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” pungkasnya.
0 Komentar