Selain mempunyai keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, penguatan pemahaman keagamaan juga menjadi fokus lembaga. Menyeimbangkan antara IPTEK dan IMTAQ merupakan kurikulum terpadu yang dikembangkan lembaga ini. Pemahaman islam ala Ahlussunnah wal jamaah An-Nahdliyah, selain dipaparkan didalam kelas juga diajarkan dalam bentuk amaliyah. Banyak amaliyah dijalankan guna menguatkan pemahaman siswa, sebagai pendukung aspek kecerdasan spiritual siswa.
Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, seorang Akademisi yang namanya tersohor pada pemilihan Presiden tahun lalu, karena beliau ditunjuk oleh KPU untuk menjadi pemandu debat kandidat. Dosen Muda Universitas Brawijaya asli kelahiran Ponorogo ini mengaku bahwa, semasa kecil pernah mengenyam pendidikan di Ma’arif Syuhada’ yang jaraknya tak jauh dari rumahnya, dalam pengakuanya ia mendapatkan pendidikan yang komplek dilembaga ini, lembaga yang dalam kacamata pandangnya merupakan pencetak generasi yang ulul albab. Disinilah ia dikenalkan Islam ala Annahdliyah.
Imbuhnya, “sejak kelas 1 sudah mendapatkan pelajaran ke-NU-an, isinya mengupas sejarah, tokoh, pemikiran, aqidah, amaliyah, dan perkembangan NU”. Dengan pemahaman tersebut ia menjadi tabungan pemahaman islam yang ramah dan toleran serta semangat dalam “NGURUS NU”.
Penulis: Asanka
3 Komentar