PanggilanMu
Berulangkali
aku mendengar.
Berulangkali pula aku mengabaikan.
Sebab, tak ada celah untukku belah.
Inginku menerobos ruang yang kosong
nan gelap.
Ketika mata perlahan ku paksakan.
Kumulai menyadari akan
seruan-seruan.
Seruan yang saling bertabrakan.
Namun tak merubah lantunan indahnya.
Kubiarkan dinginnya pagi menusuk
tulang-tulang.
Kubuka lebar-lebar penglihatan.
Ku basuh tiap-tiap anggota tubuh.
Dan kusegerakan menemui panggilanMu.
Laila
Silfiana
Komunitas
Rengkuh Literasi
0 Komentar