Krisis pendidikan di tengah pandemic menjadi ancaman bagi
keberlangsungan proses mewujudkan mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah,
praktisi pendidikan harus memutar otak untuk menemukan solusi cepat dan tepat
menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan saat ini. Guna mengurangi tingkat penyebaran COVID-19 di cluster
pendidikan.
Pendidikan merupakan proses yang tidak hanya transfer of knowledge
saja melainkan juga menanamkan karakter, nilai, dan moralitas. Maka proses
bertemunya pendidik secara langsung dalam memberikan teladan kepada siswa akan berpengaruh
terhadap karakter peserta didik. Dengan keteladanan inilah siswa dapat
mengaktualisasikan dikehidupannya masing-masing.
Namun kondisi tidak memungkinkan untuk menjalankan pendidikan
secara tatap muka, maka dengan keterbatasan yang ada, pendidikan harus tetap
dijalankan. Bagaimana pembelajaran jarak jauh mampu maksimal, tidak hanya
mentransfer pengetahuan saja, tapi keteladanan, pembiasaan juga masih bisa
dilakukan.
Pembelajaran jarak jauh menjadi kebijakan Menteri Pendidikan diera
Pandemi, namun hal ini masih menemui banyak kendala pelaksanaanya, mengingat
latar belakang perbedaan geografis, sosiologis, tingkat ekonomi, SDM, juga
turut mewarnai sukses tidaknya pelaksanaan dilapangan. Sukses tidaknya
tergantung kepada seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, guru, siswa, dan
lingkungan, yang turut aktif, bahu membahu mensukseskan proses pelaksanaan
pendidikan.
Gotong royong untuk pelajar Indonesia, tema besar yang digagas
sebagai peletak dasar spirit perjuangan untuk membangun kesadaaran bahwa pendidikan
harus disokong oleh seluruh elemen, keterbatasan apapun masih mampu diatasi
apabila, spirit ini sudah dimiliki.
Dengan adanya “Ruang Pelajar Educare” yang merupakan produk dari IPNU
IPPNU untuk pelajar Ponorogo, sebagai respon atas kondisi kesenjangan
pendidikan yang terjadi. Dengan bermodal semangat pengabdian untuk mengajak
seluruh kader dan anggotanya sebagai pendamping dilingkungan masing-masing,
dengan harapan semakin massifnya gerakan ini mampu mengawal proses pendidikan
diseluruh wilayah Ponorogo.
Konsep pendampingan dan konselor sesama digaungkan dengan tujuan
mampu mengadvokasi kepentingan pelajar dalam proses belajar dirumah. Pendampingan
yang merupakan proses melibatkan bimbingan dari
seorang individu yang lebih berpengalaman dan sama-sama berproses dengan
yang didampingi. Sedang konselor sesama adalah pendidik sebaya yang punya
komitmen dan motivasi yang tinggi untuk memberikan konseling.
Konsep inilah yang menjadi dasar gerakan “ruang
belajar educare”, bagaimana ipnu ippnu memang benar-benar dirasakan keberadaanya,
sebagai organisasi pelajar. dengan harapan Indonesia emas 2045 bukan hanya
sekedar mimpi, sedang pandemic hanyalah tantangan kecil untuk memantik semangat
keterpelajaran kita, dan terus berpacu bersiap dan menyiapkan generasi penerus
bangsa.
Komentar