Dari pulasanya tidur malam senduku
Menatap langit hitam
Gelap tanpa senyum purnama
Tiba tiba malamku menangis
Bak terpaan dalam pikirku
Melek mata melihat kondisi luar
Jiwaku berontak.... Apa apaan ini?
Mataku terbuka kakiku terkunci
Nafasku sesak dipaksa bertahan
Bak asap yang menggepul
Aku terhimpit dengan jalan pikirku
Hidupku penuh ilusi
Ingin melangkah, tapi kuurungkan
Tersudut antara kebaikan dan keburukan
Menyimak arti kelam semua ini
Pernah tersulut dalam batinku
Meneriakkan takbir kepada mereka
Melarang tempatku dijadikan tempat maksiat
Tapi hanyalah derai air mata yang keluar
Ah, aku terlalu takut
Malamku serasa tak punya arti
Kapan mereka sadar diri?
Atau aku yang terlalu berlebihan?
Bingung, mendung hitam terdiam
Dengan niatan yang menyesakkan dada
Kini, ragaku belum siap
Menyoroti kegelapan malam mereka
YaRabbi Kariim
Aku malu kepadaMu
Kupekikkan kerasnya namaMu dalam munajatku
Sedang diriku masih sehina ini
Nuroh_Rengkuh Literasi
0 Komentar