Pentigraf Volume 1 : Kisah Lukis Ibu

 

Ilustrasi Ibu dan Anak (Foto : MCPNU/J.pg)

Pagi ini surya malu menampak kan senyum berserinya, awan pun gusang dengan warna keabuan, ku lihat di bawah pohon tua itu, sepasang kekasih beradu tatap, cukup lama. Aku tau mereka saling mencintai. Karena aku kemarin melihat laki-laki itu memasang emas melingkar di jari wanita cantik itu. Di bawah pohon tua, samping rumah ku.

        Aku bak penonton drama nyata kehidupan cinta di pohon tua. Apa mereka tak takut, tanyaku setiap kali melihat pohon tua itu. Yang konon jika ada pohon tua maka ada sosok-sosok ghoib penghuninya. Mereka berdua tak sadar aku perhatikan setiap kali mereka di sana dari balik jendela kamar ku. Apalagi pagi ini langit tak mendukungku untuk keluar rumah. Setelah bertatapan cukup lama pasangan kekasih itu menampak kan wajah sedihnya, sambil mengusap cincin pemberian laki-lakinya wanita itu meninggalkan laki-laki  itu sendiri.

Aku teringat kisah lukis yang terpasang di dinding dekat jam dinding ruang tamu rumahku. Aku berlari melihat lukisan itu, sebuah pohon besar ditambah gambar sepasang pengantin sambil bergandeng tangan dengan wajah muram. Hampir sama dengan apa yang ku lihat tadi. Aneh. Abah siapa yang buat lukisan ini?, tanya ku pada Abah disamping ku. Wanita yang menyayangimu lebih dari dirinya. Jawab Abah kemudian.

Penulis : Arisel

Komentar