![]() |
Keluarga besar PAC IPNU-IPPNU Sukorejo di depan makam KH Wahab Hasbullah |
1. Sukorejo, MCPNU Ponorogo
Pimpinan
Anak Cabang (PAC) Sukorejo mengadakan healing sebagai aktuliasasi amaliyah NU
berupa kegiatan ziarah wali di beberapa tempat pada Ahad, 24/7/2022.
Hal
itu senada dengan tema yang diusung, yakni “Manifestasi Healing Sebagai
Instrumen Aktualisasi Amaliyah NU”.
Selain
itu, kegiatan ziarah wali yang diadakan PAC Sukorejo ini juga bertujuan untuk
kembali memupuk rasa kebersamaan antar anggota.
“Karena
ini termasuk agenda terakhir, jadi kami membuat acara yang sekiranya gampang
tapi bisa berimbas pada kembali rekatnya kebersamaan anggota PAC Sukorejo,”
kata Ulin Nuriyatu Fitroti selaku ketua PAC IPPNU Sukorejo saat sesi wawancara
ekslusif pada (26/07/2022).
Peserta yang ikut serta dalam ziarah wali terhitung 28 orang dari berbagai Pimpinan Ranting (PR) yang berada di bawah PAC Sukorejo. Dengan jumlah tersebut, panitia penyelenggara ziarah wali PAC Sukorejo menggunakan travel mini yang tiap kendaraan berisi 15 orang, termasuk sopir.
“Alhamdulillah,
meskipun awalnya seperti tidak ada yang menunjukkan antusiasnya, menjelang hari
H banyak yang memutuskan ikut hingga terkumpul menjadi 28 anak,” terang Ulin.
Berangkat
pukul 02.00 WIB, ziarah wali ini memiliki tujuan sebanyak empat tempat. Di
antaranya sebagai berikut:
1.
Makam
Mbah Bisri Samsuri
2.
Makam
Mbah Wahab Hasbullah
3.
Makam
Abdurrahman Wahid
4.
Makam
Kyai Ali, Lirboyo
Tak hanya healing rohani, PAC Sukorejo juga memberi kesempatan anggotanya untuk merasakan healing dengan tadabbur alam di pantai Pacar. Dengan tetap menggunakan atribut NU, para peserta ziarah menikmati debur ombak saat senja sembari mengabadikan beberapa momen dengan kamera.
Tadabbur alam di pantai Pacar itu pun akhirnya menjadi tujuan terakhir karena peserta sudah terlihat sangat letih. Sebagaimana yang diungkap Ulin, “sebenarnya Makam Mbah Ageng Muhammad Besari, Tegal Sari menjadi tujuan ziarah terakhir. Tapi peserta sudah sangat lelah dan tidak memungkinkan, akhirnya pulang.”
Penulis: Afifatul Aimmah
0 Komentar