Rubrik: Menilik Trend Issue KONFERCAB PC IPNU XXX DAN IPPNU XXIX Ponorogo

ket gambar: ilustrasi 

Ponorogo. Salam Pelajar !!

Konferensi Cabang PC IPNU & IPPNU Ponorogo akan dihelat pada sabtu-ahad, tanggal 11-12 November 2023 mendatang. Kali ini PC IPNU & IPPNU Ponorogo  memilih PP. KH. Syamsudin Durisawo, sebagai lokasi konferensi, dan akan diikuti oleh seluruh PAC, PR, dan PK seluruh Ponorogo.

PC IPNU & IPPNU Ponorogo membawa Grand Desain Konferensi Cabang, yaitu: Student Go Public dengan tema : “Mencetak Cendekiawan Muda di era Abad Kedua Nahdlatul Ulama”. Pengambilan tema sangat sesuai, disamping kita diingatkan bahwasanya kita sudah memasuki era abad kedua NU, kita juga diingatkan bahwa kita ini pelajar, cendekiawan muda yang kedepan akan memegang kendali atas kemajuan islam, khususnya di NU.

Meskipun pada intinya di gelarnya forum permusyawaratan tertinggi di tingkat PC IPNU & IPPNU ini adalah untuk memilih nahkoda baru PC IPNU & IPPNU Ponorogo sekaligus reformasi kepengurusan, ada pembahasan lain yang juga tak kalah pentingnya untuk kemajuan pelajar NU kedepannya.

Dari seluruh permasalahan yang dipetik, dikerucutkan menjadi 3 trend issue, yaitu:

  1. Pendidikan, dengan fokus pada upaya memfasilitasi kader untuk masuk melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi.
  2. Digitalisasi, fokus pada program literasi digital dan fitur digital organisasi (sekretariat digital).
  3. Distribusi kader pada ruang publik, dalam hal ini fokus pada upaya membangun sistem distribusi pada lokus duta pariwisata, duta pelajar , kakang senduk, genre dll.

Tiga poin penting ini yang menjadi masalah utama pada setiap pimpinan, mulai tingkat PR sampai PAC. Maka hal ini perlu digodok lebih matang lagi agar bisa menaikkan martabat pelajar NU, agar bisa melaju di kancah yang lebih luas dan bisa bersaing dengan para pelajar lainnya. Mengingat saat ini, pelajar khususnya pelajar NU masih dipandang sebelah mata dengan segala stigma negatifnya.

Harapan kita kedepannya, semoga dengan diadakannya konferensi cabang ini, bisa memperbaiki berbagai lini, baik birokrasi maupun teknokrasi, sehingga perjalanan pelajar NU bisa berjalan lancar dan bisa membawa nilai plus untuk pelajar khususnya, dan untuk Nahdlatul Ulama pada umumnya.

Dan semoga kita semua kelak, diakui sebagai santri Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, sang Muassis NU, dan dapat berkumpul bersama para muassisin, sholihin di surga nanti. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

Selamat ber konferensi rekan rekanita.

 

Penulis : Ahmad Rifa’i Allaaudin

Komentar

Mukhamad isnaini mengatakan…
Fisika mengajarkan kalau gak mau banyak tekanan, jangan kebanyakan gaya. Udah, fokus belajar aja