PC IPNU & IPPNU Ponorogo Gelar Konsolidasi Organisasi: Wujudkan Tata Kelola, Agenda dan Sumber Daya Bersinergi

 

Ket. Gambar: Foto bersama saat kegiatan Konsolidasi Organisasi (MCPNU Ponorogo)

Kota, MCPNU Ponorogo

Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Ponorogo menggelar agenda Konsolidasi Organisasi pada Ahad (14/09/2025) yang bertempat di MI Ma’arif Mayak, Tonatan, Ponorogo. Salah satu rangkaian dari kegiatan ini yaitu serambi pelajar bersama narasumber Novi Tri Hartanto, selaku Ketua Lakpesdam PCNU Ponorogo. Acara ini bertajuk ‘IPNU-IPPNU Inkubator NU: Membaca Arah Kaderisasi dan Masa Depan Jam'iyah'.

Pada kesempatan ini, Ketua PC IPNU Kabupaten Ponorogo, Masduqi Mahfudz, mengungkapkan bahwa agenda ini ditujukan untuk menelaah bersama wujud konsolidasi organisasi IPNU dan IPPNU agar selaras dengan PBNU.

Tiga bentuk konsolidasi yang menjadi keharusan bagi NU yakni konsolidasi tata kelola, agenda, dan sumber daya. Tiga hal ini bukan hanya untuk PBNU di tingkat pusat, tetapi relevan untuk kita di IPNU, baik di cabang maupun anak cabang. Sudah saatnya kita mengambil spirit besar ini agar organisasi kita berjalan lebih tertata, terarah, dan berdaya guna,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait konsolidasi tata kelola dalam lingkup IPNU terkait pentingnya implementasi dan manfaat yang dapat diperoleh nantinya. Tata kelola ini akan berdampak terhadap kinerja organisasi.

Pertama, konsolidasi tata kelola. Dalam konteks IPNU berarti bagaimana kita menata administrasi, memperkuat struktur organisasi, memperjelas alur komunikasi, dan memastikan setiap program berjalan sesuai mekanisme. Sering kali terdengar keluhan kegiatan PAC tidak terdokumentasi, laporan tidak jelas, atau komunikasi dengan PC terputus. Dengan tata kelola yang rapi, organisasi kita lebih dipercaya oleh masyarakat, bersinergi dengan banom NU lainnya, dan siap menjawab kebutuhan zaman. Tata kelola yang baik bukan sekadar tentang surat dan arsip, tetapi tentang membangun budaya organisasi yang tertib, disiplin, dan profesional,” ungkapnya.

Kedua, konsolidasi agenda, Masduqi menjelaskan bahwa Konsolidasi agenda berarti menyatukan langkah menuju satu tujuan sehingga agenda PAC harus nyambung dengan agenda PC. Begitu pula agenda PC harus selaras dengan visi besar NU sebagai satu kesatuan.

Kita sadar bahwa IPNU di cabang maupun anak cabang sering mengadakan berbagai program kerja. Namun, jika program itu berjalan sendiri tanpa arah yang sama, dampaknya tidak dapat dirasakan secara menyeluruh,” jelasnya.

Dengan begitu setiap kegiatan, baik MAKESTA, seminar, pelatihan, maupun aksi sosial akan menjadi bagian dari strategi bersama. Kegiatan bukan lagi diadakan untuk menggugurkan kewajiban, tetapi sejatinya untuk memastikan setiap agenda benar-benar memberi manfaat nyata bagi kader dan masyarakat,” tambahnya.

Ketiga, konsolidasi sumber daya yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Materi serta dukungan dengan berbagai pihak.

“Konsolidasi ketiga ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi kita. IPNU punya sumber daya yang melimpah, seperti kader-kader muda dengan semangatnya, jaringan pesantren, sekolah-sekolah Ma’arif, serta dukungan masyarakat yang besar. Sayangnya, potensi ini belum dikelola dengan baik,” terangnya.

Menurut Masduqi, potensi yang dimiliki kader harus dianalisis lebih lanjut dan diwadahi sesuai kebutuhannya sehingga mereka merasa dihargai. Dukungan dari aspek materi perlu diperkuat pula dengan mempertimbangkan strategi yang tepat.

Konsolidasi sumber daya berarti kita harus pandai memetakan potensi kader, memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang, dan mengoptimalkan jejaring yang kita punya. Sumber daya finansial juga harus kita kelola dengan cara yang sehat, transparan, dan berkelanjutan. Jika ini bisa kita lakukan, IPNU akan lebih mandiri, kuat, dan berkontribusi nyata bagi NU dan bangsa,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PC IPPNU Kabupaten Ponorogo, Azza Fahreza Zayyinatul Ula, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan tata kelola organisasi yang berorientasi masa depan. Ia mengingatkan pula kepada rekan-rekanita untuk sama-sama menyadari hal yang harus dilakukan.

“Sadar posisi, sadar tanggung jawab, termasuk sadar bahwa misi utama kita harus segera diserentakkan. Salah satunya berkaitan dengan kaderisasi dan tata kelola organisasi. KetiÄ·a keduanya sudah tertata, maka selanjutnya kita bicara pengembangan dan distribusi,” pungkasnya.

 

Posting Komentar

0 Komentar