PONOROGO. MCP NU Ponorogo
Bagi Ketua PCNU Ponorogo yang tengah menjabat periode kedua ini
IPNU dan IPPNU bukanlah hal asing. Tapi, IPNU dan IPPNU sudah sangat lekat,
mengingat beliau dulu pernah berproses di IPNU sejak di tingkatan Anak Cabang.
Dalam kesempatannya mengisi “Jagong Mathon #3” (11/03) tak heran ketika beliau
sangat mengenal beberapa nama alumnus IPNU dan IPPNU yang hadir, pak Azis
mengenalkan beberapa Alumnus IPNU dan IPPNU, salah satunya Ibu Hj. Uswatun
Khasanah yang pernah menjabat 3 periode.
“Ini ada bu Wahyudi, bu Latief, juga Bu Us. Nah, bu Us ini kalau
ndak salah tiga periode menjabat sebagai ketua IPPNU Cabang Ponorogo” Papar Pak
Aziz disambut riuh tepuk tangan para peserta jagong.
Mantan Ketua PC GP Ansor Ponorogo ini mengingatkan kepada para
kader IPNU dan IPPNU bahwa prinsip pendirian IPNU dan IPPNU “Yaa Jabbar, Yaa
Qohhar”.
“Jadikan IPNU dan IPPNU jalan hidup, pilihan hidup. Dan yakin.
Kalian semua harus tahu tidak boleh main-main di IPNU dan IPPNU, Prinsip
pendirian IPNU dan IPPNU itu Yaa Jabbar, Yaa Qohhar.” Tegas Pak Aziz.
Selain, dalam kesempatan yang lain beberapa alumni menyampaikan
pandangan, motivasi, kisah inspirasi perjalanan di IPNU dan IPPNU. Seperti
halnya, Bu Latief yang mengawali dengan menceritakan dimana ketika itu beliau
terhitung telat masuk di IPPNU. Waktu telah Mahasiswa semester 2, beliau baru
kenal IPNU dan IPPNU. Beliau – bu latief – juga mengingat agar pengurus hari
ini benar-benar memanfaatkan masa-masa kepengurusan untuk terus belajar menjadi
lebih baik.
Berbeda dengan bu Latief, Bu Us – sapaan akrab Bu Uswatun Khasanah –
menegaskan di IPNU dan IPPNU kita semua dicetak menjadi pemimpin yang harus
siap, pemimpin yang baik, pemimpin yang handal.
“Kita itu dicetak jadi orang yang siap menjadi pemimpin yang baik,
pemimpin yang handal” Tegas Bu Us.
Tidak lama kemudian, Rekan Novi Tri Hartanto yang pernah menjabat
Sekretaris Umum PW IPNU Jawa Timur masa khidmat 2012 – 2015 menyampaikan
apresiasi kepada kepengurusan kali ini. Bahwa dengan adanya kegiatan seperti
ini, ada ikatan antara alumni dan pelaku aktif di organisasi. Selain itu,
pangsa IPNU dan IPPNU menurut tema sudah benar yakni pelajar dan santri. Novi –
sapaan akrabnya – menambahkan bahwa ketika di IPNU dan IPPNU harus ada asas
manfaat, meningkatkan kapasitas pribadi untuk menjadi lebih baik. Dari sisi
ibadah, sosial, etika, dan lain sebagainya.
“di IPNU dan IPPNU harus memiliki manfaat. Ber-IPNU dna IPPNU harus
mampu meningkatkan kapasitas pribadi untuk menjadi lebih baik. Dari sisi
ibadah, sosial, etika.” Ujar Novi.
0 Komentar