Peserta Upgrading di PR Beton |
MCPNU
Ponorogo, Beton- Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa
Beton Kecamatan Siman gelar Upgrading
dan Rapat Kerja (RAKER) dalam rangka menyusun program kerja dua tahun kedepan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (27/02/2021) di rumah rekanita Silfi Nur
Sangidah. Upgrading dan Rapat Kerja (RAKER) dihadiri oleh pembina PR. IPNU -
IPPNU Desa Beton Rekan Moh. Abdul Rokhim dan Ketua PAC. IPNU Kecamatan Siman
rekan Muhammad Rizqi Pauzi.
Wisnu Dwiki Prasetyo Tema Putra selaku Ketua PR.
IPNU Beton mengungkapan tujuan diadakannya Upgrading
dan Rapat Kerja (RAKER) adalah untuk meng-upgrade
(meningkatkan) semangat rekan-rekanita dalam ber-IPNU-IPPNU dan membekali
rekan-rekanita dalam menyusun program kerja selama dua tahun kedepan. "Rekan-rekanita
mari kita junjung bareng, kerjasama yang baik, jaga solidaritas untuk
melaksanakan dan mewujudkan program kerja selama 2 tahun kedepan yang telah
kita rencanakan. Semoga PR. IPNU-IPPNU Desa Beton dua tahun kedepan tambah
baik, maju, berkembang dan barakah," ujar Wisnu selaku Ketua PR IPNU
Beton.
Acara Upgrading tersebut dibuka langsung oleh
Ketua PAC. IPNU Kecamatan Siman Muhammad Rizqi Pauzi. "Upgrading
bahwasanya adalah awal kalian dalam menjalani kepengurusan, dalam berorganisasi
semua disini adalah teman-teman yang baru, yang ini wajah-wajah baru yang mana
2 tahun kedepan akan belajar, berjuang, bertaqwa dalam ranting IPNU-IPPNU Desa
Beton. Semoga nantinya bisa membawa pelajar di Desa Beton menjadi yang lebih
baik dan berkembang dari sebelum-sebelumnya", pungkas Muhammad Rizqi
Pauzi.
Sebelum Rapat Kerja (RAKER) dimulai PR. IPNU - IPPNU
Desa Beton mengadakan Upgrading untuk
bekali ilmu manajemen konflik dan organisasi bagi seluruh rekan-rekanita
pengurus dan anggota PR. IPNU - IPPNU Desa Beton. Materi pertama tentang
manajemen konflik yang diisi langsung oleh Rekan Ali Fahrudin Waka 1 PW IPNU
Jatim. Selaku narasumber beliau memaparkan "IPNU - IPPNU itu harus ada
bedanya dengan karang taruna. Kalau karang taruna itu basisnya kegiatan
pengajian, baksos, membuat pelatihan seperi membuat keripik. Tapi kalau IPNU -
IPPNU itu kegiatannya belajar, membaca buku, menulis. Jadi kalau IPNU - IPPNU
tidak pernah membaca, menulis itu dipertanyakan. Itu termasuk konflik yang
harus diselesaikan.
"Dalam ber-IPNU - IPPNU juga harus tahu aturan,
syarat dan pedoman dalam beroganisasi. Agar dari awal masuk beroganisasi sudah
belajar bagaimana peraturan organisasi yang benar agar kita terbiasa dalam
aturan dan tidak melanggar dalam beroganisasi. Misalnya usia ketua IPNU - IPPNU
diranting maksimal 19 tahun. Ya usia 19 tahun dijadikan ketua. Diatas itu tidak
usah dijadikan ketua itu menyalahi aturan maka terjadi konflik yang harus kita
selesaikan”, tutur Ali Fahrudin.
Materi kedua tentang organisasi yang diisi langsung
oleh Rekan Supandi. Beliau memaparkan ciri-ciri organisasi, yaitu ada ketua
(pemimpin), anggota, mempunyai tujuan, kerjasama, peraturan dan koordinasi.
"Apa sih pemimpin itu ? Pemimpin adalah orang
yang diberi wewenang (jabatan) untuk memimpin dan mengelola suatu organisasi.
Dalam organisasi juga ada anggota, yang tugasnya harus siap menerima perintah
dari ketua (pemimpin) untuk menjalankan tugasnya. Dalam beroganisasi harus
mempunyai kerjasama yang baik dan solid agar tercipta tujuan (cita-cita)
seperti apa yang diharapkan", ujar Supandi.
"Mas Wisnu dan mbak Alfi ini tanggung jawab
yang berat, tapi saya yakin kalian berdua khususnya bisa untuk menyelesaikan 2
tahun kepengurusan ini dengan baik dengan cara membaca, memahami aturan-aturan
dan pedoman dalam ber-IPNU-IPPNU. Kemudian menjelaskan kepada teman-teman bahwa
IPNU itu begini, IPPNU itu begitu. Bismillah ranting IPNU - IPPNU Desa Beton ini
saya sangat mengapresiasi adalah ranting yang regenerasinya menurut saya selalu
berjalan, terlepas adanya kurang lebih masing-masing pasti ada. Semangat
ber-IPNU, semangat ber-IPPNU. Salam pelajar kepada semua teman-teman di ranting
Desa Beton. Semoga selalu diberi berkah Allah SWT”, pungkas Supandi.
Penulis : Imam Basoni
Editor : Iput
0 Komentar