Jerit si puan


Ket Gambar: Ilustrasi perempuan (Source: Depositphotos)


Penulis: Dine Fitriana Rohmah*

Masih sering kudengar..

Untuk apa berpendidikan?

Untuk apa memiliki pekerjaan?

Haruskah semua itu dipertanyakan

Bolehkah jika dijadikan pilihan?


Katanya kembali ke dapur

Katanya berujung dikasur

Memangnya siapa penentu masa depan

Kami si puan juga pilihan tuk diwujudkan


Harum mawar merah ditaman

Berbalik arah dengan teriak puan 

Indah senja ditepian

Berbalik arah dengan tangis mata si puan

Ini bukanlah takdir yang dilawan

Melainkan paradigma yang ingin puan berantaskan


Perempuan...

Jiwa yang dimuliakan Tuhan

Sampai terukir indah didalam Al-Qur'an

Tapi mengapa kami harus melawan

Hanya demi kesetaraan dan kehormatan


Hina, rendah, remeh, bejat?

Ini bukan tentang kodrat

Melainkan tentang imbangnya derajat


Selamatkan kami wahai tuan

Jika kami tidak diberi ruang tuk didepan

Beri kami ruang disamping

Tak melulu berada dibelakang

Kami si puan hanya menginginkan kesetaraan


*Dine Fitriana Rohmah, Mahasiswi semester 2 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UIN Sunan Ampel Surabaya, Anggota Bid. Kaderisasi PAC IPPNU Balong yang juga merupakan alumni Visual Benua Jilid 2.

Komentar