Opini: Palu dan Ketukannya

ket gambar: ilustrasi palu sidang dalam konferensi

Beberapa waktu lalu, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PC IPNU & IPPNU) telah melaksanakan Konferensi Cabang ke XXX dan XXIX tahun 2023.

Dalam agenda permusyawaratan terbesar di tingkat Kabupaten tersebut, PC IPNU & IPPNU Ponorogo melalui segenap pengurus yang lilo akhirnya merampungkan tugasnya selama 2 tahun menjabat atau 1 periode.

Diketahui nahkoda PC IPNU adalah Rekan Wemerza dan PC IPPNU adalah Rekanita Rodiyahna, pada Ahad (12/11) telah dengan sangat legowo melepas jabatannya sebagai seorang ketua, pun siap menyandang gelar baru yakni sebagai seorang ‘alumni’.

Namun perlu ditilik, apa yang sebenarnya sangat penting untuk dipahami dari adanya Konfercab tahun 2023 ini, wa bil khusus untuk masa depan kita, eh salah, maksudnya adalah untuk masa depan IPNU & IPPNU.

Konferensi Cabang merupakan forum permusyawaratan tertinggi yang dimiliki oleh PC IPNU & IPPNU tingkat Kabupaten, sekaligus menjadi yaumul hisab atas segala perbuatan pengurus selama menjabat, heuheuheu.

Maka sebenarnya ada banyak hal yang harus dicermati selama proses Konfercab itu berlangsung, mulai dari sidang tata tertib, sidang komisi, sidang pleno komisi, dan sidang laporan pertanggungjawaban. Tapi kan sudah terlaksana mbak, kenapa masih dibahas? Nah, disini awal pembahasan dimulai.

Justru sebab Konfercab tahun 2023 PC IPNU & IPPNU Ponorogo telah usai, tanggung jawab baru diterima, dan pecut Samandiman sudah waktunya dihempaskan, iya, disaksikan Prabu Klonosewandono itu lho, hehe.

Artinya, seluruh elemen sudah seharusnya mencermati apa hasil Konfercab tahun 2023 ini, seperti kebijakan-kebijakan baru, peraturan yang ada, bahkan sampai pada hal yang bersifat urgent untuk dilaksanakan.

Seluruh pimpinan mulai dari Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Komisariat berhak mengetahui kiranya apa saja yang akan dilabuhkan oleh nahkoda baru—desclimer, ketua baru PC IPNU adalah Rekan Fadhil dan PC IPPNU adalah Rekanita Fitri—dalam kurun waktu 2 tahun ke depan.

Hasil dari Konfercab juga akan membangun kepengurusan baru sebagai tim yang bersama-sama memperjuangkan IPNU & IPPNU Kabupaten Ponorogo ke depan, dengan tetap memperhatikan poin-poin amanah dalam Konfercab 2023 ini.

Amanah Konfercab 2023 tidak hanya pada ranah ketua baru saja, melainkan pada segmen arah kebijakan dan garis besar program sebagai mandat perjuangan yang telah dititipkan secara turun-temurun dari nenek moyang kita, eh maksudnya dari kepengurusan sebelumnya hehe.

Eksistensi dan substansi IPNU IPPNU sebagai organisasi pelajar juga harus tetap diperhatikan, sebab itu akan menjadi wisata baru yang membuahkan rasa penasaran bagi kepengurusan terdahulu, bahkan pengurus eksternal Ponorogo sekalipun.

Maka, setelah palu diketuk; tok tok tok, sebanyak tiga kali oleh Ketua Sidang yakni Pimpinan Wilayah (PW) IPNU IPPNU Jawa Timur, sesungguhnya pertarungan telah dimulai.

Seluruh pengurus harus sigrak seperti Jathil Ponorogo, lincah seperti Bujangganong, dan sakti seperti Prabu Batoro Katong.

Serta, jangan lupa untuk terus mengingat, bahwa akan ada ketukan palu lagi, pada rampungnya kepengurusan ini. Selamat menanti!***

IGD

Komentar